Sistem Informasi Penelusuran Perkara
PENGADILAN NEGERI TAHUNA
INFORMASI DETAIL PERKARA



Nomor Perkara Penyidik Atas Kuasa PU Terdakwa Status Perkara
4/Pid.C/2025/PN Thn Jefri Tatibas, S.Sos. IVANA MELISA KADAMEHANG Minutasi
Tanggal Pendaftaran Jumat, 26 Sep. 2025
Klasifikasi Perkara Penganiayaan
Nomor Perkara 4/Pid.C/2025/PN Thn
Tanggal Surat Pelimpahan Kamis, 25 Sep. 2025
Nomor Surat Pelimpahan B/02/IX/2025/Reskrim
Penyidik Atas Kuasa PU
NoNama
1Jefri Tatibas, S.Sos.
Terdakwa
NoNamaPenahanan
1IVANA MELISA KADAMEHANG[Penahanan]
Penasihat Hukum Terdakwa
Anak Korban
Dakwaan

Penganiayaan Ringan, yang terjadi di suatu tempat didekat sebuah pohon mangga yang terletak di pinggiran jalan umum, di batas wilayah Kampung Taloarane  Kecamatan Manganitu dan Kampung Taloarane I Kec. Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, atau setidak-tidaknya Tempat kejadian Perkara tersebut merupakan wilayah dari Kecamatan Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, dengan Kronologis sebagai berikut ; Pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2025, sekira pukul 06.30 wita, saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE pergi dari rumahnya melalui jalan umum menuju ke arah jalan umum didepan rumah Keluarga ULAAN – SIMBA, dengan menksud hendak pergi ke pasar Manganitu. Ketika saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE berada disekitar rumah saudari IVANA MELISA KADAMAHENG alias IVANA, ada dua ekor anjing kecil milik dari saudari IVANA MELISA KADAMAHENG alias IVANA yang mengonggong ke arah saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE dan satu ekor anjing yang BERUKURAN LEBIH besar berjalan mengkuti anjing kecil itu kearah saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE sehingga saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE mencoba mengusir anjing-anjing itu dengan berkata ” hush..hush ” disertai gerakan dari kaki sebelah kanannya, tapi gerakan kaki saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE itu tidak sampai mengenai anjing-anjing tersebut. Karena anjing – anjing itu terus menggongong mengikuti saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE yang tetap terus berjalan, saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE pun terus mencoba mengusirnya dan saat itu saudari IVANA MELISA KADAMEHANG sedang duduk bermain Handphone diteras rumahnya. Saat saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE sudah berdiri didekat sebuah pohon mangga untuk menunggu Bentor yang akan ditumpanginya ke pasar Manganitu, anjing-anjing tersebut sudah tidak lagi menggongongnya, tetapi saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA berkata kepada saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE ” user-user anjing, nyanda mo gigi kwa itu anjing kecil itu ”( artinya ; ” mengusir-usir anjing, dia tidak akan menggigit karena anjing itu masih  kecil ” ).  Mendengar ucapan dari saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA , saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE pun menjawabnya dengan berkata ” Ivana, itu anjing mo ba gigit, nyanda mo babilang, dengan torang nintau ada Rabies atau nyanda ” (  artinya ;  ” IIVANA, Anjing kalau menggigit tidak akan memberitahu terlebih dahulu, dan kita tidak tahu apakah anjing itu memiliki Rabies atau tidak ”  ), namun saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA  kembali menjawab saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE dengan berkata ” Kase Bagus mo hidop, sombong dan lain sebagainya” ( Artinya ; ” Hiduplah yang baik, jangan sombong dan lain sebagainya ” ) termasuk mengatakan saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE ” anjing ” hingga saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE balas mengatakannya ” Babi ” ,  sampai akhirnya mereka berdua terlibat adu mulut, tetapi yang didengar oleh saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA, saudari JULINTJE AMPAGE alias ibu AMPAGE memakinya dengan mengatakan ” Ngana otak Babi, otak setang dan otak anjing ” ( artinya : ” Kamu otak Babi, otak setan, dan otak anjing ”  ), sehingga  saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA keluar dari teras rumahnya dan berjalan mendekati  saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE berada dengan kondisi sudah dalam keadaan marah. Melihat gelagat saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA seperti hendak memukulnya, saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE bergeser sedikit dari tempat dia berdiri, dan memungut sebuah batu karena khawatir dia akan dipukul oleh saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA. Melihat saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE memungut batu, saudari IVANA MELISA KADAMEHANG berkata kepada ” lempar jo..., lempar jo ” ( Artinya : ” Lempar saja..lempar saja ” ), tetapi saat itu saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE  tidak melempari saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA karena berbagai pertimbangan, tetapi saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE hanya bisa mengerak-gerakkan kedua tangan didepan tubuhnya saat itu dengan maksud  menghalau jika saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA akan memukulnya, sebab saat itu saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA juga sedang berusaha menyingkirkan kedua tangan saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE dengan cara menepis tangan dari saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE yang digerak-gerakan didepan tubuhnya, namun karena saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE terus menggerakan kedua tangannya saat itu, akhirnya saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA mendorong kedua tangan saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE tersebut, hingga saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE terjatuh ke jalan. Melihat saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE telah terjatuh ke jalan, datang suami dari saudari IVANA MELISA KADAMEHANG alias IVANA yang bernama FALDI MANGANGGUNG dan membawanya pergi dari tempat itu, sementara saudari JULINTJE AMPAGE alias IBU AMPAGE berusaha berdiri sendiri dan melihat ada sebuah Bentor yang dikemudikan oleh saudara ALEX BUDIMAN sudah berada ditempat tersebut sambil meminta bentor tersebut untuk mengantarnya,  ke Pasar Manganitu. 

Pihak Dipublikasikan Ya